Jagat media sosial belakangan ini dihebohkan dengan tagar #KaburAjaDulu yang mencerminkan protes sosial terhadap krisis yang terjadi di Indonesia, seperti kenaikan biaya hidup dan ketidakpuasan terhadap pemerintah. Hal ini memicu keinginan banyak orang untuk pindah ke luar negeri untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Apabila Anda termasuk dalam kategori tersebut, ada sejumlah kota di Eropa yang dapat menjadi pilihan, terutama bagi mereka dengan latar belakang di bidang IT.
Data dari Eurostat tahun 2024 menunjukkan bahwa 57,5% bisnis di Uni Eropa menghadapi kesulitan merekrut spesialis IT yang dibutuhkan. Kesenjangan antara permintaan tenaga kerja dan ketersediaan lapangan kerja telah tumbuh hingga 20% dalam sepuluh tahun terakhir, dengan bisnis besar menghadapi tantangan terbesar. Negara-negara seperti Jerman, Republik Ceko, Malta, Austria, dan Luksemburg menjadi negara-negara di Eropa yang sangat membutuhkan spesialis IT, dengan setidaknya 65% bisnis di sana mengalami kekurangan tenaga kerja.
Menurut data Eurostat, kurangnya aplikasi, kualifikasi yang tidak memadai, serta harapan gaji yang tinggi menjadi beberapa kendala utama dalam rekrutmen spesialis IT. Namun, gaji di sektor IT terus meningkat dan melebihi rata-rata upah di Eropa dalam dekade terakhir, dengan prospek ekonomi digital OECD 2024 menunjukkan pertumbuhan upah tahunan sebesar 0,24% dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.
Untuk meraih kesuksesan di luar negeri, khususnya di bidang IT, berbagai negara di Eropa menawarkan peluang yang menarik bagi para pencari kerja. Dengan kebutuhan yang tinggi akan spesialis IT dan kompensasi yang baik, pindah ke Eropa mungkin menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin mengembangkan karier di dunia teknologi.