Sabrianti, bendahara BOK PKM Kepulauan Tanakeke, menjadi sorotan publik karena dituduh malas masuk kantor dan tidak transparan dalam mengelola anggaran BOK tahun anggaran 2023/2024. Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, tenaga medis lainnya tidak mengetahui secara detail pengelolaan anggaran BOK tersebut. Dugaan penyalahgunaan dana meliputi tidak tepatnya pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang seharusnya diprioritaskan untuk bayi dan ibu hamil. Sabrianti membantah tuduhan tersebut, menyatakan bahwa pengelolaan dana BOK dilakukan secara transparan dan terbuka. Meskipun ia mengakui jarang masuk kantor karena tugas dan tanggung jawabnya, Sabrianti menegaskan bahwa penggunaan dana BOK dilakukan dengan ketat dan sesuai prosedur. Kepala PKM Kepulauan Tanakeke, Hadryani, juga membantah tudingan tidak transparan dalam pengelolaan dana BOK, menyatakan bahwa seluruh anggaran dana BOK dialokasikan sesuai program masing-masing dan di rapatkan setiap bulannya. Seluruh informasi ini diungkapkan dalam laman dari Rakyat Sulsel.