Raffi Ahmad, yang baru-baru ini dipilih sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, merespons usulan agar pejabat pemerintah menggunakan transportasi umum setidaknya sekali dalam seminggu dengan positif. Menurutnya, langkah ini dapat menjadi contoh positif bagi masyarakat secara luas. Bahkan, Raffi mengungkapkan bahwa dia sendiri senang menggunakan transportasi umum dan masih sering melakukannya hingga saat ini.
Di sisi lain, kebiasaan para pejabat pemerintah yang sering menggunakan mobil dinas dengan pengawalan iring-iringan patroli mendapat kritik dari Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro. Tory menyatakan bahwa penggunaan patwal sebaiknya dikurangi, dan para pejabat seharusnya lebih sering memanfaatkan transportasi umum. MTI juga merekomendasikan agar pengawalan jalan hanya diberikan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk meminimalisir kemacetan di Jakarta.
Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, menegaskan bahwa penggunaan transportasi umum oleh pejabat dapat memberikan gambaran langsung tentang kondisi masyarakat. Dia memaparkan bahwa angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang setara dengan kota-kota dunia, sehingga para pejabat dapat lebih memahami kehidupan masyarakat setempat.
Penggunaan transportasi umum oleh pejabat negara tidak hanya akan berkontribusi dalam mengurangi kemacetan, tetapi juga memberi kesempatan kepada mereka untuk lebih dekat dengan kehidupan masyarakat. MTI mengungkapkan bahwa pejabat seharusnya membiasakan diri menggunakan angkutan umum minimal sekali seminggu untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kehidupan rakyat. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara pejabat dan masyarakat secara keseluruhan.