Wacana Reshuffle kabinet di 100 hari kerja pertama pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka semakin hangat. Di tengah dinamika politik yang belum sepenuhnya stabil, muncul isu jika dua nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Isu ini menjadi perbincangan setelah sejumlah pakar politik menyoroti arah kebijakan kabinet Prabowo-Gibran.
Menurut Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Muhammad Anas RA, wacana reshuffle kabinet masih terlalu prematur. Evaluasi kinerja menteri dalam 100 hari dianggap belum relevan, kecuali ada kasus hukum atau bencana alam nasional yang memengaruhi kerja kabinet. Beberapa menteri di Kabinet Merah Putih sempat memicu kegaduhan di tengah masyarakat, namun masih terlalu dini untuk membicarakan reshuffle kabinet.
Berbagai program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), efisiensi perjalanan dinas pemerintah hingga penghematan Rp20 triliun, serta kenaikan gaji guru menjadi sorotan publik yang disoroti oleh Anas. Kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo meningkat berkat kebijakan-kebijakan tersebut. Gaya kepemimpinan Prabowo yang memberikan kepercayaan penuh kepada para menteri untuk bekerja optimal demi kepentingan bangsa juga diapresiasi oleh Anas.
Kecakapan Prabowo dalam menilai dan mengevaluasi para pembantunya disorot oleh Anas sebagai bentuk indikator kinerja presiden. Gaya kepemimpinan yang memberi kepercayaan para menteri untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara dianggap positif oleh Anas.