Frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda kesehatan tubuh yang penting. Menurut dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi, orang yang sehat biasanya buang air kecil sekitar enam hingga delapan kali dalam sehari. Di malam hari, idealnya, hanya perlu bangun sekali atau bahkan tidak sama sekali untuk kencing. Namun, beberapa orang mungkin buang air kecil hingga 10 kali sehari, terutama jika mereka minum banyak air atau minuman lain yang membuat mereka sering buang air kecil, seperti alkohol, teh, dan kopi.
Brahmbhatt juga menekankan bahwa setiap orang sedikit berbeda, sehingga tidak ada angka pasti yang berlaku untuk semua orang. Cuaca panas, berkeringat, dan juga kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi frekuensi kencing seseorang. Jika seseorang tiba-tiba mengalami perubahan yang signifikan dalam frekuensi buang air kecilnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, karena hal ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan seperti sindrom kandung kemih terlalu aktif, diabetes, infeksi saluran kemih, atau efek samping obat-obatan.
Kehamilan juga dapat mempengaruhi frekuensi buang air kecil seseorang, karena kebutuhan akan cairan yang lebih tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan peningkatan frekuensi kencing. Penting bagi setiap individu untuk memahami apa yang normal bagi tubuh mereka dan untuk memeriksakan diri jika ada perubahan yang mencolok dalam pola buang air kecil mereka. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi buang air kecil dapat membantu seseorang menjaga kesehatan saluran kemih dan mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.