Skandal produksi uang palsu yang terungkap di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar terus menjadi perbincangan hangat. Annar Salahuddin Sampetoding, yang diduga sebagai pelaku utama dalam praktik tersebut, saat ini masih dalam status buron. Nama Annar menjadi sorotan publik karena terlibat sebagai penasihat dalam kampanye Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dalam pemilihan gubernur Sulawesi Selatan. Meskipun nama Annar tercatat dalam surat keputusan resmi, juru bicara Sudirman-Fatma membantah keterlibatannya dalam tim pemenangan selama tahapan Pilgub Sulsel. Annar juga dikaitkan dengan Partai Keadilan Sejahtera, namun pihak partai membantah bahwa dia terdaftar sebagai kader. Penyidik dari Satreskrim Polres Gowa sudah memanggil Annar untuk dimintai keterangan namun dia mangkir dari panggilan pertama. Meskipun demikian, polisi akan mengirimkan panggilan kedua jika Annar tidak hadir. Annar muncul dalam kasus uang palsu setelah polisi menemukan alat cetak uang palsu di rumahnya. Polisi juga telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu, yang berurusan dengan tindakan melanggar hukum terkait mata uang negara. Selain itu, Bank Indonesia menyatakan bahwa membelah uang rupiah atau merusaknya adalah tindakan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan sanksi.asyarakat dapat menggunakan metode 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) untuk mengecek keaslian uang rupiah. Jika ada keraguan, masyarakat diminta melaporkan ke pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut.