Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa terdapat aparatur sipil negara (ASN) yang tidak netral dalam Pilkada Serentak 2024. Beberapa ASN bahkan menawarkan diri kepada paslon untuk membantu pemenangan. Tito menyatakan bahwa ASN cenderung mendukung paslon baik incumbent maupun lawannya, dan ada yang bahkan menyodorkan diri kepada paslon yang dianggap memiliki peluang menang berdasarkan survei. ASN ini biasanya berharap mendapatkan imbalan berupa kenaikan jabatan setelah membantu pemenangan. Namun, ASN yang tidak netral tersebut juga harus siap menerima risiko, yaitu jika kandidat yang didukung kalah maka jabatannya bisa dicopot.
Untuk mengatasi masalah ASN yang tidak netral, Tito menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya untuk membenahinya. Hal ini dilakukan dengan memperkuat aturan serta mengedepankan lembaga yang dapat mengawasi perilaku ASN. Tujuannya adalah agar ASN tetap bisa menjalankan tugas dengan profesional tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik. Upaya ini diharapkan dapat meminimalisir kehadiran ASN yang tidak netral dalam konteks politik, sehingga integritas dan netralitas ASN sebagai aparatur negara dapat terjaga dengan baik.