Tuesday, January 14, 2025
HomeGaya HidupWujudnya Telan Mikroplastik, Hewan Penyelamat?

Wujudnya Telan Mikroplastik, Hewan Penyelamat?

Penemuan mengejutkan telah mengungkapkan bahwa banyak orang tanpa sadar mengonsumsi mikroplastik, dengan penduduk Indonesia menjadi yang paling banyak menelan mikroplastik. Partikel plastik kecil ini berasal dari berbagai sumber seperti kemasan makanan, ban mobil, pakaian sintetis, dan pembersih wajah. Dampaknya tidak hanya berbahaya bagi satwa liar dan ekosistem, namun juga mengancam kesehatan manusia. Untuk mengatasi polusi mikroplastik, ilmuwan di China telah mengembangkan spons biodegradable yang terbuat dari tulang cumi-cumi dan kapas.

Tim peneliti dari Universitas Wuhan berhasil menciptakan spons yang mampu menghilangkan mikroplastik hingga 99,9% dari berbagai sumber air. Para ilmuwan menekankan bahwa polusi mikroplastik merupakan ancaman besar bagi bumi, terutama terhadap ekosistem perairan. Spons biodegradable ini dianggap sebagai solusi yang menjanjikan karena dapat efektif membersihkan ekosistem perairan yang rentan.

Mikroplastik, dengan ukuran kurang dari 5 milimeter, dikenal sebagai salah satu tantangan lingkungan utama saat ini. Produksi plastik yang terus meningkat diperkirakan akan semakin memperburuk masalah lingkungan ini. Namun, spons yang dibuat dari tulang cumi-cumi menawarkan solusi yang lebih terjangkau dan efisien dalam menyerap mikroplastik dari air. Meskipun demikian, pembuangan spons yang tepat juga menjadi perhatian yang perlu diperhatikan untuk menghindari penyebaran mikroplastik ke ekosistem lainnya.

Dengan begitu, metode ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah polusi mikroplastik yang semakin meningkat. Spesialis mikroplastik dari Universitas Griffith Australia mendukung penggunaan spons ini sebagai langkah penting dalam membersihkan dan melindungi ekosistem perairan yang berisiko. Semoga dengan langkah-langkah inovatif seperti ini, polusi mikroplastik dapat diatasi untuk menjaga keberlanjutan dan keberlangsungan ekosistem perairan di masa mendatang.

BERITA TERKAIT

berita populer