Praktik percetakan dan peredaran uang palsu di kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mengungkap keterlibatan “orang besar” dalam kasus itu. Sosok berinisial ANS diduga menjadi salah satu aktor sentral dalam praktik tersebut. Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Polres Gowa sedang menyelidiki ANS, yang juga dikenal sebagai pengusaha dan politikus. Yudhiawan Wibisono, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, menyebut ANS memiliki peran penting dalam mencetak uang palsu yang terbongkar di kampus UIN Alauddin, Makassar. Produksi uang palsu dimulai di rumah ANS sebelum dipindahkan ke kampus UIN Alauddin. Mesin cetak uang palsu senilai Rp 600 juta didatangkan dari China melalui Surabaya. Dalam kasus ini, Yudhiawan mencatat tiga sosok dengan peran penting, termasuk ANS. Sebanyak 17 orang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Tulisan telahek atas peran ANS dalam praktik percetakan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, serta upaya penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang. Selengkapnya baca artikel ini: https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2024/12/20/pabrik-uang-palsu-di-uin-alauddin-ans-diduga-aktor-utama/