Hegemoni, sebuah konsep yang dipopulerkan oleh Antonio Gramsci, seorang pemikir tentang feminisme yang juga menyoroti isu politik, demokrasi, dan feminisme, menjadi fokus perdebatan di era modern ini. Gramsci mengungkapkan bahwa hegemoni adalah usaha untuk membongkar kekuasaan negara yang terlalu dominan, dengan dominasi dan kekuasaan sebagai pemicu munculnya “sakralitas kekuasaan” yang pada akhirnya membentuk apa yang disebut sebagai hegemoni. Terdapat tiga tingkatan hegemoni menurut Gramsci, mulai dari hegemoni total hingga hegemoni minimum, yang menjelaskan bagaimana kelompok dominan mempertahankan kekuasaannya melalui pengaruh dan dominasi atas budaya, ideologi, dan norma sosial.
Penting untuk memahami bahwa konsep Gramsci tentang hegemoni juga menyebabkan beberapa dampak signifikan dalam bidang politik, sosiologi, dan budaya. Dalam konteks ini, termasuk pemahaman tentang bagaimana kelompok yang kurang berkuasa dapat menciptakan perlawanan dan merombak struktur sosial yang ada. Selain itu, konsep ini juga menyoroti peran penting budaya dalam mempertahankan kekuasaan serta proses terbentuknya ‘intelektual organik’ untuk menciptakan hegemoni.
Selain pandangan Gramsci, pemikiran Jean Baudrillard juga memberikan perspektif baru terkait hegemoni dan dominasi. Baudrillard menyoroti bagaimana politik sering kali dibangun di atas ilusi dan fantasi, menciptakan kondisi hiperealitas yang bertentangan dengan realitas sebenarnya. Dalam konteks ini, peristiwa sejarah seperti Perang Troya juga memberikan pelajaran penting mengenai strategi politik dalam memperjuangkan kekuasaan, di mana hegemoni dan dominasi bisa runtuh ketika kekuasaan tersebut dinilai tidak mendukung kepentingan publik.
Melalui pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis terhadap dominasi, hegemoni, dan teror dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan politik. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya menjaga demokrasi dari ancaman-ancaman tersebut semakin meningkat, untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan.