Analisis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto, menyoroti aksi cawe-cawe Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto yang dianggap bertentangan dengan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024. Menurut Arif, tindakan yang dilakukan oleh keduanya terkesan sebagai pendekatan “top down” yang bertujuan untuk mereplikasi dinamika politik nasional ke tingkat daerah. Meskipun demikian, Arif mengakui bahwa Pilkada di Jakarta terbilang cukup transparan meskipun dukungan dari Jokowi dan Prabowo kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) tidak mampu membawa kemenangan. Arif menilai bahwa proses politik di Jakarta lebih terbuka dibandingkan dengan banyak daerah lainnya, meski demikian proses demokrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya matang. Dia menegaskan bahwa Jakarta menjadi cerminan dalam menunjukkan bahwa terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam merajut kematangan demokrasi di Tanah Air. Menjelang penetapan hasil Pilkada Jakarta pada 9 Desember, Arif menekankan bahwa penyelenggara memiliki tanggung jawab untuk memastikan kelancaran tahapan pilkada guna memperkuat demokrasi Indonesia.