Miftah Maulana, juga dikenal sebagai Gus Miftah, saat ini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Namun, belakangan videonya yang mengolok-olok seorang pedagang es teh di sebuah pengajian menjadi viral dan mendapat kritik pedas dari masyarakat. Banyak netizen menilai bahwa perilaku Gus Miftah yang seperti ini tidak pantas bagi seorang tokoh agama, apalagi beliau merupakan bagian dari staf Presiden Prabowo yang bertugas di bidang keagamaan. Hal ini membuat banyak warganet mendesak Prabowo untuk mencopot jabatan Gus Miftah.
Menurut peraturan yang berlaku, hak keuangan yang diterima oleh Utusan Khusus Presiden setara dengan jabatan menteri. Oleh karena itu, berdasarkan Perpres Nomor 137 Tahun 2024 Pasal 6, Miftah dapat menerima gaji pokok sebesar Rp5.040.000 ditambah tunjangan sebesar Rp13.608.000 per bulan. Hal ini membuat total gaji yang diterima oleh Gus Miftah mencapai Rp18.648.000 belum termasuk tunjangan dan fasilitas lainnya.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 50 Tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara Dan Bekas Menteri, menteri negara memiliki hak atas berbagai fasilitas lainnya seperti biaya perjalanan dinas, penggunaan rumah dinas, mobil dinas, serta fasilitas kesehatan termasuk pengobatan, perawatan, dan rehabilitasi ketika sakit. Dengan demikian, gaji dan fasilitas lain yang diterima oleh Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden merupakan hal yang wajar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kontroversi yang melibatkan Gus Miftah ini tentu saja menjadi sorotan publik yang mengharapkan penjelasan lebih lanjut terkait tindakan dan sikap yang ditunjukkan oleh tokoh agama tersebut. Sebagai bagian dari kritik yang muncul dari masyarakat, penting bagi pihak terkait untuk memberikan respons yang memadai guna menjaga citra dan integritas lembaga serta tokoh-tokoh yang menempati posisi publik.