Pilkada telah selesai dan kepala daerah terpilih telah diprediksi dalam hitungan cepat setelah pemungutan suara. Terdapat banyak kejutan yang terjadi, contohnya Pilkada Banten yang sebagian besar lembaga survei mengunggulkan pasangan Airin–Ade namun hasil real count menunjukkan kemenangan untuk pasangan Andra-Dimyati. Meskipun survei hanya mencerminkan persepsi publik pada saat tertentu, namun program-program seperti pendidikan gratis dan antikorupsi yang ditawarkan pasangan calon selama kampanye dapat memengaruhi pandangan pemilih. Banyak variabel yang mempengaruhi hasil Pilkada, termasuk dukungan partai, sumber daya, dan kekuasaan. Ada mekanisme untuk melaporkan kecurangan selama pemungutan suara, dan jika tidak terselesaikan, bisa dibawa ke Mahkamah Konstitusi. MK telah mengeluarkan keputusan di luar syarat formal dalam beberapa kasus, dengan syarat bahwa pemohon mampu meyakinkan MK tentang kesalahan dalam proses penetapan hasil. Bagi pencari keadilan setelah penetapan KPUD, perlu memutuskan apakah akan mengajukan gugatan atau tidak. Pengalaman menunjukkan bahwa banyak permohonan ke MK didasari oleh emosi dan sulit memberikan bukti yang cukup untuk mendukung gugatan. Oleh karena itu, tim sukses yang ingin mengajukan gugatan harus mempersiapkan bukti yang kuat untuk mendukung argumen hukum mereka.