Pada Senin, 2 Desember 2024, Kota Makassar kehilangan sosok akademisi dan pengamat politik kebangsaan, Dr. Arqam Azikin, M.Si. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi berbagai kalangan, termasuk akademisi, politisi, birokrat, dan masyarakat yang kerap mengikuti gagasan dan dialognya. Arqam Azikin dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam menyuarakan kritik terhadap ketimpangan dalam kehidupan politik, akademik, dan kemasyarakatan.
Meskipun usianya masih relatif muda, Arqam Azikin telah aktif memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang politik kebangsaan. Kepergiannya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan semua yang mengenalnya. Namun, kematian dianggap sebagai kepastian yang harus diterima oleh semua, meski sulit bagi keluarga dan sahabat untuk menerima kenyataan bahwa Arqam Azikin telah dipanggil kembali oleh Allah.
Kematian dipandang sebagai suatu perpindahan dimensi yang tidak mengenal diskriminasi. Baik panglima perang yang gagah maupun seorang miliuner akan tunduk pada saat maut menjemput. Konsep kehidupan dan kematian dipandang sebagai kelanjutan serial kehidupan yang berharga dan memiliki makna. Kehidupan menjadi bermakna karena adanya kematian, dan kematian memiliki keberartian karena merujuk pada kehidupan baru.
Kebersamaan dengan Arqam Azikin dalam berbagai kegiatan politik dan akademik menggambarkan sosok yang teguh pendirian, santun, kritis, dan peduli. Doa serta kenangan akan kebaikan dan kontribusinya akan menyertai almarhum dalam perjalanannya ke tempat peristirahatan terakhir. Semoga Arqam Azikin mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.