Generasi Z semakin cenderung menolak jabatan manajerial tingkat menengah dalam dunia kerja saat ini. Fenomena ini dikenal sebagai conscious unbossing, di mana generasi ini lebih memilih kemandirian dan fleksibilitas daripada rutinitas manajerial yang memicu kelelahan. Dalam era otomatisasi yang semakin cepat, pertanyaan muncul mengenai apakah pekerjaan manusia akan digantikan oleh robot. Revolusi Digital yang sedang terjadi membawa kita ke abad digital dan abad biologi, di mana kecerdasan buatan dan teknologi akan memainkan peran besar dalam pasar kerja. Sudah terlihat bagaimana robot dan printer 3D mengambil alih pekerjaan manual, sedangkan algoritma cerdas mengancam pekerjaan di bidang korporasi, keuangan, dan pendidikan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, seperti algoritma interaktif yang menggantikan peran guru dan Watson-nya IBM yang mampu mendiagnosis penyakit dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, pertanyaan tentang masa depan tenaga kerja menjadi semakin mendesak. Sejarah menunjukkan perubahan struktur pasar tenaga kerja dari sektor pertanian ke industri dan jasa, namun dalam era digital ini, bagaimana manusia akan menyesuaikan diri dengan perubahan ini? Perlu adanya perubahan cara pandang tentang pekerjaan, termasuk dari perspektif generasi Z dan generasi Alpha, untuk menjawab tantangan masa depan ini.