MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Tak hanya mengkurasi berkas dan inovasi desa secara virtual, Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan (Sulsel) juga menilai pelibatan masyarakat dalam upaya ketahanan pangan pemerintah desa.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Andi Muhammad Arsyad menyampaikan poin penting penilaian dari lomba desa ketahanan pangan itu ialah melihat ketersediaan pangan yang bisa diciptakan pemerintah desa dengan sumber daya yang ada.
Lalu, ketersediaan pangan yang memang bersumber dari kerja-kerja dari pemerintah desa. “Tentu saja harus dinilai pelibatan masyarakat sekitar dalam upaya ketahanan pangan yang mereka kerjakan,” ujarnya saat diwawancara Rakyat Sulsel, Kamis (10/10/2024).
Bahkan kata dia, produk dari masing-masing pemerintah desa itu juga harus terlihat secara nyata baik proses produksi yang dilakukan pun dengan proses pemasaran dari produk olahan dari pemerintah desa bersama dengan kelompok masyarakat yang terlibat didalamnya.
Ia menyampaikan, pihaknya juga akan melakukan survei terhadap apa yang mereka paparkan, agar lomba desa ketahanan pangan ini tidak hanya menjadi hal seremonial belaka.
“Jadi penilaian itu 40 persen dari hasil persentase mereka, 60 persen itu dari bukti mereka di lapangan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, produk pangan lokal harus diolah dengan baik karena hal itu tentu saja bisa menjadi salah satu pemantik pertumbuhan ekonomi desa.