Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi obat yang disebut agonis reseptor GLP-1 seperti Ozempic dan Wegovy memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.
Mengutip CNN International, Minggu (7/7/2024), biasanya, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena 13 jenis kanker. Risiko itu terus meningkat seiring lamanya seseorang mengalami kelebihan berat badan.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sekitar 40% dari diagnosis kanker baru terkait dengan kelebihan berat badan. Setidaknya, sepanjang 2021 terdapat sekitar 170 diagnosis baru untuk setiap 100.000 orang.
Namun, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open baru-baru ini menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 yang diobati dengan kelas obat GLP-1, secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan 10 dari 13 kanker yang terkait dengan obesitas dibandingkan mereka yang menggunakan insulin.
Risiko berkurang lebih dari setengah untuk kanker kantong empedu, meningioma, kanker pankreas, dan karsinoma hepatoseluler, sejenis kanker hati. Risiko juga berkurang secara signifikan untuk kanker ovarium, kanker kolorektal, multiple myeloma, kanker esofagus, kanker endometrium, dan kanker ginjal.
Menurut CDC, kelebihan berat badan dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh seperti peradangan yang berkepanjangan dan tingkat insulin, faktor pertumbuhan mirip insulin, dan hormon seks yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan kanker. Adapun, obat GLP-1 berinteraksi dengan sistem yang terkait dengan produksi insulin.
Temuan baru yang menghubungkan pengobatan GLP-1 dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker “membandingkan secara menguntungkan” dengan efek serupa yang terkait dengan intervensi gaya hidup intensif dan operasi metabolik-bariatrik yang telah ditemukan dalam percobaan lain.
Meski begitu, penelitian menemukan bahwa pengobatan GLP-1 tidak terkait dengan penurunan risiko kanker payudara pascamenopause, yang menurut data CDC adalah jenis kanker yang paling umum terkait dengan obesitas.
Risiko juga tidak berkurang pada kanker lambung atau kanker tiroid. Faktanya, penelitian lain menemukan bahwa GLP-1 dapat berinteraksi dengan produksi insulin tubuh dengan cara yang berdampak negatif pada tiroid, dan penulis studi mencatat bahwa pasien harus menyadari risiko terkait tiroid yang mungkin tercantum pada kemasan obat.
Studi baru juga menemukan bahwa risiko diagnosis kanker untuk orang dengan diabetes tipe 2 tidak berbeda di antara mereka yang diobati dengan GLP-1 dibandingkan dengan mereka yang diobati dengan metformin.
Faktanya, risiko diagnosis kanker ginjal lebih tinggi di antara mereka yang menggunakan GLP-1 dibandingkan mereka yang menggunakan metformin.
Untuk studi ini, peneliti dari Case Western Reserve University School of Medicine dan MetroHealth System menganalisis lebih dari satu dekade catatan medis untuk hampir 1,7 juta orang dengan diabetes tipe 2.
Next Article
Sehari Ada 1.000 Warga RI Didiagnosis Kanker, Simak Gejalanya!
(luc/luc)