Jakarta, CNBC Indonesia – Idul Adha adalah hari besar bagi umat Islam yang identik dengan proses penyembelihan hewan ternak sebagai kurban, seperti kambing, sapi, unta, atau domba. Maka dari itu, tak heran jika konsumsi daging akan naik saat Hari Raya tersebut.
Di Indonesia hewan kurban yang paling populer adalah daging sapi dan kambing. Dalam pemahaman masyarakat umum, daging kambing sering kali diidentifikasikan sebagai makanan dengan kolesterol tinggi.
Lantas, benarkah demikian? Berikut ulasannya.
Saat dipanggang, satu ons daging kambing giling mengandung 27 miligram kolesterol. Sementara itu, satu ons daging sapi panggang tanpa lemak mengandung 26 miligram kolesterol. Jika melihat perbandingan di antara kedua daging tersebut, kandungan kolesterol daging sapi dan kambing tidak jauh berbeda.
Jika Anda mencoba untuk menjaga kadar kolesterol, daging kambing tergolong aman untuk dimakan dalam jumlah sedang, selama potongan daging yang dipilih tepat dan disajikan dengan cara yang sehat.
Sebaiknya, hindari bagian daging kambing yang berlemak. Pilihlah bagian tenderloin atau kaki.
Lalu, daging apa yang lebih sehat dikonsumsi?
Jika Anda harus memilih antara daging kambing dan sapi, para ahli gizi menilai bahwa daging kambing adalah pilihan yang lebih baik. Sebab, daging kambing cenderung dikembangbiakkan secara alami dan hanya mengonsumsi rumput dan dedaunan lainnya.
Sementara itu, sapi umumnya diternak dalam kapasitas industri besar karena permintaan yang tinggi sehingga sapi industri seringkali diberi pakan yang mengandung bahan kimia.
Kambing yang diberi makan rumput memiliki daging dengan mengandung lemak omega-3. Rasio omega-3 hingga omega-6 dalam daging kambing cukup banyak dan baik untuk kesehatan jantung.
Secara umum, hewan yang diberi makan rumput menghasilkan potongan daging dengan kualitas yang lebih baik, dan karenanya lebih bergizi dan lebih sehat daripada daging sapi.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Hati-Hati, 6 Makanan-Minuman Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersama Durian
(mkh/mkh)